Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi langkah PT Gramedia Pustaka Utama yang menarik dan memusnahkan buku "5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia".

Ketua Komisi Fatwa MUI Ma`ruf Amin di Jakarta, Rabu, mengharapkan tidak ada lagi kegaduhan di tengah masyarakat setelah buku tersebut ditarik dan dimusnahkan oleh penerbitnya.

"Kita mengharapkan tidak ada lagi kegaduhan. Gramedia telah mengambil langkah dan direspons cepat," ujar Ma`ruf Amin usai pembakaran buku tersebut di halaman Bentara Budaya Komplek Gramedia Pustaka Utama, Palmerah, Jakarta.

MUI berharap kasus ini segera selesai dan tidak menimbulkan polemik berkepanjangan. Gramedia sudah melakukan tindakan dan merespons positif keluhan masyarakat.

Terkait Front Pembela Islam (FPI) yang telah melaporkan masalah ini ke Polda Metro Jaya, MUI akan melakukan komunikasi.

"Kita akan coba komunikasi. Karena sudah ada itikad baik yang dilakukan dengan cepat dari Gramedia, artinya ada keinginan untuk menyelesaikan ini. Bukan memperpanjang," kata Ma`ruf.

MUI tidak akan melakukan langkah hukum terkait sempat diterbitkannya buku "5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia", sebab penerbit sudah mengambil langkah positif dan buku tersebut tidak boleh dicetak ulang.

"Kita minta agar pihak penerbit meminta maaf kepada masyarakat. Ini sudah dilakukan oleh Gramedia. Semuanya sudah, penarikan sudah, pemusnahan sudah dan sudah dilakukan permintaan maaf di media. Bahkan saya dengar juga karena ini masalah internal, ada semacam penindakan disiplin juga," kata Ma`ruf.

Unsur lalai diakui Gramedia Pustaka Utama setelah ada surat pembaca di salah satu media cetak Ibukota yang ditulis salah satu warga pada Jumat 8 Juni lalu. Kemudian pada 9 Juni 2012, manajemen Gramedia Pustaka Utama menarik buku tersebut. [antara]